Pernikahan merupakan salah satu momen paling sakral dan penting dalam kehidupan seseorang, terutama bagi masyarakat Jawa yang kaya akan tradisi. Upacara adat Jawa untuk pernikahan tidak hanya sekedar serangkaian ritual, tetapi juga penuh dengan filosofi mendalam dan harapan bagi pasangan pengantin.
Prosesi Hajatan
Prosesi hajatan adalah rangkaian persiapan dalam menyambut hari pernikahan. Prosesi ini dilakukan dengan harapan agar keluarga besar dan calon pengantin dijauhkan dari segala halangan dan acara berjalan lancar.
Pasang Tratag dan Tarub
Tratag dan tarub adalah dekorasi yang dipasang sebagai tanda bahwa ada acara hajatan. Tratag adalah dekorasi tenda, sedangkan tarub adalah hiasan dari janur atau daun kelapa muda yang dipajang di pintu masuk. Janur kuning melengkung melambangkan harapan berkah dan kemakmuran bagi kedua mempelai.
Kembar Mayang
Kembar mayang adalah ornamen yang dibentuk dari rangkaian akar, batang, daun, bunga, dan buah. Ornamen ini dipercaya dapat memberikan kebijaksanaan dan motivasi bagi kedua pengantin untuk menjalani kehidupan baru dalam berumah tangga.
Pasang Tuwuhan
Tuwuhan yang berarti tumbuh-tumbuhan diletakkan di tempat siraman. Ini melambangkan harapan agar pengantin cepat memperoleh buah hati. Seringkali, tuwuhan ini disertai dengan buah-buahan seperti setandan pisang yang diletakkan di sisi-sisi tempat siraman.
Siraman
Siraman adalah ritual mandi dengan air yang dilakukan oleh tujuh orang terdekat pengantin. Ritual ini melambangkan pembersihan diri sebelum menjalankan ritual selanjutnya yang lebih sakral.
Adol Dawet
Adol dawet adalah acara menjual dawet yang dilakukan oleh orang tua pengantin kepada tamu undangan. Penjualan ini tidak menggunakan uang, melainkan dengan kreweng atau pecahan tembikar dari tanah liat sebagai simbol bahwa kehidupan berasal dari bumi.
Prosesi Panggih
Prosesi panggih adalah puncak dari upacara pernikahan adat Jawa. Prosesi ini melambangkan pertemuan pertama kali antara pengantin pria dan wanita sebagai suami istri.
Temu Pengantin
Temu pengantin adalah momen ketika pengantin pria dan wanita bertemu untuk pertama kalinya dalam balutan busana adat Jawa. Mereka berjalan menuju pelaminan dengan diiringi musik gamelan yang merdu.
Tukar Kalpika
Tukar kalpika adalah prosesi tukar cincin yang melambangkan ikatan suci antara pengantin pria dan wanita. Cincin tersebut merupakan simbol dari janji suci yang akan mereka pegang teguh.
Timbang
Timbang adalah prosesi dimana pengantin wanita duduk di pangkuan pengantin pria sebagai simbol bahwa sang pria siap menjadi penopang dan pelindung bagi sang wanita.
Dahar Klimah
Dahar klimah adalah prosesi makan bersama yang dilakukan oleh pengantin pria dan wanita. Mereka akan makan dari satu piring yang sama sebagai simbol dari kebersamaan dan kesatuan.
Kesimpulan
Upacara adat Jawa untuk pernikahan adalah rangkaian prosesi yang sarat akan makna dan filosofi. Setiap langkah dalam upacara ini memiliki arti yang mendalam dan mencerminkan harapan serta doa bagi pengantin baru. Dengan mengikuti tradisi ini, diharapkan pasangan pengantin dapat menjalani kehidupan bersama dengan penuh kebijaksanaan, kemakmuran, dan kebahagiaan.