Tarian untuk Pernikahan Adat Jawa

Ridho Dwi Febriyan

Pernikahan adat Jawa tidak hanya sekedar perayaan, tetapi juga penuh dengan simbolisme dan filosofi yang mendalam. Salah satu elemen penting dalam pernikahan adat Jawa adalah tarian. Tarian ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai bagian dari ritual yang memiliki makna dan tujuan tertentu.

Tari Merak dari Jawa Barat

Tari Merak adalah salah satu tarian yang sering ditampilkan dalam pernikahan adat Jawa, khususnya di Jawa Barat. Tarian ini terinspirasi dari gerakan burung merak yang cantik dan gemulai. Penarinya menggunakan kostum yang warna dan motifnya dibuat semirip mungkin dengan bulu burung merak.

Filosofi:
Tari Merak melambangkan usaha burung merak jantan untuk mendapatkan perhatian dari burung merak betina. Dalam konteks pernikahan, tarian ini ditampilkan sebagai sambutan kepada pengantin lelaki ke pelaminan.

Sejarah dan Pengembangan:
Dikreasikan oleh Raden Tjetje Soemantri pada tahun 1950-an, tari ini awalnya bertujuan untuk menghibur delegasi Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Kemudian, dikembangkan oleh Irawati Durban, tari merak semakin dikenal luas.

Tari Rampak Kendang

Tari Rampak Kendang berasal dari Jawa Barat dan pertama kali muncul pada tahun 1980-an. Tarian ini cukup meriah dengan iringan musik cepat dan gerak tubuh yang energik.

Filosofi:
Tari Rampak Kendang mencerminkan kebersahajaan dan menggambarkan masyarakat Sunda yang harmonis, gemar bergotong royong, dan guyub.

Ciri Khas:
Setiap penari memegang kendang dan sesekali menabuhnya untuk menambah semarak tariannya.

Tari Bedhaya Manten

Tari Bedhaya Manten adalah tarian sakral yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwono IX pada tahun 1950-an. Tarian ini hanya bisa ditampilkan dalam upacara pernikahan keluarga kerajaan Keraton Yogyakarta.

BACA JUGA  Foto Pernikahan Adat Jawa Cartoon untuk Undangan

Filosofi:
Tari Bedhaya Manten menggambarkan kehidupan rumah tangga dan filosofi kehidupan.

Kesakralan:
Karena kesakralannya, tarian ini hanya diperbolehkan untuk ditampilkan dalam pernikahan keluarga kerajaan saja.

Tari Cucuk Lampah

Tari Cucuk Lampah adalah prosesi yang sangat ditunggu-tunggu dalam pernikahan adat Jawa. Tarian ini merupakan keharusan dalam prosesi pernikahan dengan adat Jawa.

Makna:
Tarian ini memiliki makna mendalam bagi masyarakat Jawa dan dianggap sebagai penolak bala atau bencana.

Prosesi:
Penari Cucuk Lampah mengiringi pengantin ke pelaminan dengan gerakan yang selaras dengan iringan musik gending Jawa.

Kesimpulan

Tarian dalam pernikahan adat Jawa bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga merupakan bagian integral dari perayaan yang sarat akan makna dan filosofi. Setiap tarian memiliki cerita dan simbolisme yang unik, yang menggambarkan harapan dan doa bagi pengantin baru.


Tarian-tarian ini adalah warisan budaya yang kaya akan nilai dan estetika. Mereka tidak hanya memperkaya pernikahan adat Jawa tetapi juga melestarikan tradisi dan seni budaya Jawa untuk generasi mendatang.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer