Resepsi Pernikahan Adat Jawa: Salam Salaman dengan Para Tamu

Ridho Dwi Febriyan

Pernikahan adat Jawa, yang kaya akan tradisi dan simbolisme, merupakan salah satu bentuk perayaan yang paling mengakar dan dihormati dalam budaya Indonesia. Resepsi pernikahan adat Jawa tidak hanya menjadi momen berbagi kebahagiaan bagi pasangan pengantin, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara keluarga dan para tamu yang hadir. Salah satu momen penting dalam resepsi ini adalah prosesi salam salaman, dimana pengantin menyapa dan berterima kasih kepada para tamu yang datang.

Prosesi Salam Salaman

Prosesi salam salaman biasanya dilakukan setelah akad nikah atau pada saat resepsi pernikahan. Pengantin pria dan wanita, yang telah resmi menjadi suami istri, berdiri berdampingan di pelaminan atau di tempat khusus yang telah disiapkan untuk menyambut para tamu.

Tata Cara:
Pengantin akan memberikan salam dengan cara mengangkat tangan kanan dan menempelkannya ke tangan kanan tamu sebagai tanda hormat dan terima kasih. Prosesi ini dilakukan dengan penuh kelembutan dan kesopanan, mengikuti tata krama Jawa yang mengedepankan nilai-nilai kesantunan dan keharmonisan.

Makna:
Salam salaman tidak hanya sekedar formalitas, tetapi juga memiliki makna mendalam. Ini adalah simbol dari penerimaan, penghargaan, dan doa baik dari pengantin kepada para tamu. Melalui sentuhan tangan, diharapkan terjalin hubungan yang lebih erat dan hangat antara kedua belah pihak.

Keterlibatan Keluarga dan Kerabat

Dalam adat Jawa, keluarga memiliki peran yang sangat penting. Mereka tidak hanya terlibat dalam persiapan pernikahan, tetapi juga aktif dalam prosesi salam salaman.

Peran Keluarga:

  • Orang Tua Pengantin: Berdiri di samping pengantin untuk memberikan dukungan moral dan sebagai tanda bahwa mereka telah memberikan restu kepada pasangan baru.
  • Saudara Pengantin: Membantu mengatur alur kedatangan tamu dan memastikan prosesi berjalan lancar.
  • Kerabat Dekat: Biasanya turut serta dalam prosesi untuk memberikan semangat dan juga sebagai bentuk partisipasi dalam perayaan.
BACA JUGA  Pernikahan Adat Jawa Tanpa Paes

Keterlibatan Tamu:
Tamu yang hadir juga memiliki peran dalam memeriahkan acara. Mereka datang tidak hanya untuk memberikan ucapan selamat, tetapi juga untuk memberikan doa dan harapan baik kepada pengantin baru.

Etika dan Adab

Dalam prosesi salam salaman, etika dan adab sangat ditekankan. Ini mencerminkan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi dalam budaya Jawa.

Etika Pengantin:

  • Sopan Santun: Pengantin harus menunjukkan sikap yang sopan dan ramah kepada setiap tamu.
  • Senyum: Senyum menjadi bagian penting yang harus selalu terpancar dari wajah pengantin.
  • Kesabaran: Pengantin harus bersabar menghadapi aliran tamu yang terus menerus datang.

Etika Tamu:

  • Antrian: Tamu diharapkan untuk mengikuti antrian dengan tertib.
  • Ucapan Selamat: Tamu memberikan ucapan selamat yang singkat dan padat.
  • Doa: Tamu juga diharapkan memberikan doa yang baik untuk pengantin.

Prosesi salam salaman dalam pernikahan adat Jawa bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga menjadi wujud nyata dari nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Jawa. Ini adalah momen yang penuh emosi dan kehangatan, dimana dua hati bersatu dan dua keluarga menjadi satu dalam ikatan yang sakral dan abadi.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer