Pernikahan Adat Pepadun: Tradisi yang Menghormati Keinginan Orang Tua

Ridho Dwi Febriyan

Pernikahan adat Pepadun adalah salah satu tradisi pernikahan yang masih bertahan di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Lampung. Tradisi ini menekankan pentingnya restu dan keinginan orang tua dalam proses pernikahan, yang mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat.

Sejarah dan Filosofi

Pernikahan adat Pepadun tidak hanya sekedar upacara, tetapi juga sarat dengan filosofi mendalam tentang kehidupan berumah tangga. Tradisi ini berakar pada kepercayaan bahwa pernikahan bukan hanya penyatuan dua individu, tetapi juga dua keluarga besar.

Filosofi Utama:

  • Saling Asah: Proses saling mengasah antara suami dan istri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
  • Saling Asih: Membangun rasa cinta yang mendalam antara pasangan.
  • Saling Asuh: Komitmen bersama untuk mendidik dan membesarkan anak-anak.

Prosesi Pernikahan

Prosesi pernikahan adat Pepadun melibatkan serangkaian ritual yang dimulai jauh sebelum hari H. Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam pernikahan adat Pepadun:

  1. Nyantri: Mempelai pria tinggal di rumah calon mertua untuk membuktikan keseriusannya.
  2. Ngigel: Pesta tari yang diadakan sebagai simbol kegembiraan kedua belah pihak.
  3. Seserahan: Penyerahan hadiah dari pihak pria ke pihak wanita sebagai bentuk penghormatan.
Tabel Informasi Prosesi: Tahapan Deskripsi Durasi
Nyantri Mempelai pria tinggal di rumah calon mertua 1-3 bulan
Ngigel Pesta tari sebagai simbol kegembiraan 1 hari
Seserahan Penyerahan hadiah dari pihak pria ke pihak wanita 1 hari

Peran Orang Tua

Dalam pernikahan adat Pepadun, orang tua memiliki peran yang sangat penting. Mereka tidak hanya sebagai penasehat, tetapi juga sebagai pihak yang memberikan restu dan dukungan moral.

Peran Orang Tua:

  • Penasehat: Memberikan nasihat berdasarkan pengalaman hidup.
  • Pemberi Restu: Restu orang tua dianggap sebagai kunci keberkahan pernikahan.
  • Dukungan Moral: Mendampingi anak-anaknya dalam setiap tahapan pernikahan.
BACA JUGA  Gambar Menggiling Rempah dalam Pernikahan Adat Melayu

Kesimpulan

Pernikahan adat Pepadun adalah cerminan dari nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Lampung. Tradisi ini mengajarkan kita tentang pentingnya restu orang tua, keharmonisan keluarga, dan komitmen bersama dalam membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

Pernikahan dengan keinginan orang tua melalui adat Pepadun bukan hanya sekedar upacara, tetapi juga pembelajaran hidup yang mendalam bagi setiap pasangan yang melangkah ke jenjang pernikahan.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer