Adat pernikahan Lampung memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Lampung. Salah satu prosesi penting dalam pernikahan adat ini adalah Nyirok atau Ngikat. Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal yang berkaitan dengan prosesi Nyirok atau Ngikat, mulai dari pengertiannya, prosedurnya, hingga makna yang terkandung di dalamnya.
Pengertian Nyirok atau Ngikat
Nyirok atau Ngikat adalah salah satu prosesi dalam rangkaian pernikahan adat Lampung yang memiliki peran sangat penting. Prosesi ini merupakan simbolisasi dari pengikatan janji antara dua insan yang akan membangun rumah tangga bersama. Dalam prosesi ini, calon mempelai pria akan memberikan tanda pengikat kepada calon mempelai wanita yang biasanya berupa mas berlian atau kain jung sarat.
Prosesi Nyirok atau Ngikat
Prosesi Nyirok atau Ngikat biasanya dilaksanakan bersamaan dengan acara Nunang, yaitu prosesi lamaran. Pada saat ini, orang tua calon mempelai pria akan mengikat pinggang calon mempelai wanita dengan benang lutan tiga warna (merah, putih, hitam) sepanjang 1 meter. Warna-warna pada benang lutan tersebut memiliki makna tersendiri, di mana merah melambangkan keberanian, putih melambangkan kesucian, dan hitam melambangkan kekuatan dan keteguhan.
Makna di Balik Prosesi
Makna di balik prosesi Nyirok atau Ngikat sangat dalam. Pengikatan pinggang dengan benang lutan tiga warna ini diharapkan dapat membawa kedua pasangan untuk berjodoh dan terhindar dari halangan. Selain itu, pemberian mas berlian atau kain jung sarat oleh calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita merupakan simbol dari pemberian nafkah yang akan dilakukan sepanjang pernikahan mereka.
Tata Cara Pelaksanaan
Prosesi Nyirok atau Ngikat tidak hanya sekedar ritual, tetapi juga memiliki tata cara yang harus diikuti dengan seksama. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan prosesi Nyirok atau Ngikat:
-
Persiapan
- Calon mempelai pria dan wanita mengenakan pakaian adat Lampung.
- Persiapan benang lutan tiga warna dan hadiah yang akan diberikan.
-
Pelaksanaan
- Orang tua calon mempelai pria mengikat pinggang calon mempelai wanita dengan benang lutan.
- Pemberian hadiah dari calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita.
-
Penutup
- Doa dan harapan agar pasangan dapat menjalani kehidupan bersama dengan penuh kebahagiaan dan keberkahan.
Kesimpulan
Nyirok atau Ngikat adalah prosesi yang sangat sakral dalam pernikahan adat Lampung. Prosesi ini tidak hanya mengikat janji antara dua insan tetapi juga mengikat dua keluarga menjadi satu. Melalui prosesi ini, diharapkan pasangan dapat menjalani kehidupan bersama dengan penuh cinta dan harmoni.
Dengan demikian, Nyirok atau Ngikat bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga merupakan wujud nyata dari nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Lampung. Prosesi ini menjadi salah satu bukti bahwa pernikahan bukan hanya sekedar penyatuan dua individu, tetapi juga penyatuan dua budaya yang kaya akan makna dan filosofi.