Pernikahan adat Cirebonan tidak hanya kaya akan ritual dan simbolisme, tetapi juga penuh dengan sastra lisan yang indah berupa pantun. Pantun adat Cirebonan, atau yang sering disebut wangsalan, merupakan bagian penting dari pernikahan, yang mengandung makna mendalam dan sering kali disampaikan dengan nada humoris.
Pengertian dan Fungsi Pantun dalam Pernikahan Adat Cirebonan
Pantun dalam adat Cirebonan, atau wangsalan, adalah bentuk puisi lisan yang terdiri dari beberapa baris dan memiliki rima akhir yang berirama. Pantun ini sering digunakan untuk menyampaikan nasihat, doa, atau sekadar hiburan dalam berbagai acara, termasuk pernikahan.
Peran Pantun dalam Pernikahan
Dalam konteks pernikahan, pantun berfungsi sebagai media untuk menyampaikan harapan, doa, dan pesan moral kepada mempelai. Pantun juga menjadi sarana komunikasi antara pengantin dan tamu undangan, serta menghibur semua yang hadir.
Kekhasan Pantun Cirebonan
Berbeda dengan pantun pada umumnya, pantun Cirebonan memiliki ciri khas tersendiri. Pantun ini biasanya lebih pendek, bisa terdiri dari satu atau dua baris, dan tidak selalu berirama. Pantun Cirebonan juga sering menggunakan perumpamaan dan teka-teki yang mengandung makna ganda.
Jenis-Jenis Pantun Adat Cirebonan
Pantun Cirebonan memiliki beberapa jenis yang masing-masing memiliki karakteristik unik. Berikut adalah beberapa jenis pantun yang sering digunakan dalam pernikahan adat Cirebonan:
Lamba
Lamba adalah jenis pantun yang menggunakan satu objek sebagai sampiran. Pantun ini terdiri dari satu baris panjang yang dibagi menjadi dua kalimat pendek, dengan kalimat pertama berisi teka-teki dan kalimat kedua berisi jawaban.
Rangkep
Rangkep adalah pantun yang memiliki kalimat penuh dan sering disebut juga dengan comboran. Pantun ini menggunakan kalimat pertama untuk menceritakan teka-teki dan kalimat kedua untuk menjawab teka-teki tersebut.
Padinan
Padinan adalah jenis pantun yang menggunakan bahasa sehari-hari dan cenderung lebih mudah ditebak. Pantun ini menggunakan teka-teki sederhana yang tidak terlalu rumit.
Edi-peni
Edi-peni fokus pada pola bunyi vokal pada akhiran kalimat. Bunyi vokal ini harus sepadan agar wangsalan dapat membentuk teka-teki dan jawaban yang masuk akal.
Contoh Pantun Pernikahan Adat Cirebonan
Berikut adalah beberapa contoh pantun yang dapat digunakan dalam pernikahan adat Cirebonan:
Pantun Ucapan Selamat
-
Sudah rapuh batang gaharu,
Hempas tertiup angin menderu,
Selamat menempuh kisah baru,
Semoga hidup semakin seru. -
Tanam kentang diisi tomat,
Buah dipetik sama Pak Camat,
Saya datang memberi selamat,
Moga pernikahannya penuh rahmat.
Pantun Lucu
-
Istana megah tertutup awan,
Awan lenyap di atas bendungan,
Selamat menikah untukmu kawan,
Semoga cepat dapat momongan. -
Tanah basah rumputnya lebat,
Tanam nangka berbuah tomat,
Selamat menikah wahai sahabat,
Moga malam pertama terasa nikmat.
Pantun-pantun di atas hanya sebagian kecil dari khasanah sastra lisan Cirebonan yang dapat memeriahkan pernikahan adat. Pantun menjadi salah satu cara untuk melestarikan budaya dan tradisi, sekaligus menambah keceriaan dalam perayaan.
Pantun adalah salah satu warisan budaya yang kaya akan makna dan estetika. Dalam pernikahan adat Cirebonan, pantun tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga sebagai pembawa pesan dan doa untuk kedua mempelai. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang keindahan pantun dalam pernikahan adat Cirebonan.