Kumpulan Pantun untuk Pernikahan Adat Cirebon

Ridho Dwi Febriyan

Pernikahan adat Cirebon tidak hanya kaya akan ritual dan tradisi, tetapi juga dalam penggunaan pantun sebagai sarana komunikasi budaya yang unik dan penuh makna. Pantun dalam pernikahan adat Cirebon, atau yang sering disebut dengan wangsalan, merupakan bagian integral dari perayaan, mengungkapkan doa, harapan, dan humor melalui kata-kata yang indah dan penuh teka-teki.

Pengertian dan Fungsi Pantun dalam Pernikahan Adat Cirebon

Pantun adat Cirebon, atau wangsalan, adalah bentuk puisi lisan yang terdiri dari satu atau dua baris, yang dapat berirama atau tidak. Dalam konteks pernikahan, pantun digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari menyampaikan nasihat, doa, hingga humor yang menghibur para tamu.

Nasihat dan Doa

Pantun nasihat dan doa sering disampaikan untuk memberikan petuah kepada mempelai agar menjalani rumah tangga yang harmonis dan penuh keberkahan. Contoh pantunnya adalah:

Tanam kentang diisi tomat,
Buah dipetik sama Pak Camat.
Saya datang memberi selamat,
Moga pernikahannya penuh rahmat.

Humor

Pantun humor disampaikan untuk mencairkan suasana dan menambah keceriaan dalam pernikahan. Contohnya:

Tanah basah rumputnya lebat,
Tanam nangka berbuah tomat.
Selamat menikah wahai sahabat,
Moga malam pertama terasa nikmat.

Jenis-Jenis Pantun Adat Cirebon

Dalam adat Cirebon, terdapat beberapa jenis pantun yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri.

Lamba

Pantun lamba menggunakan satu objek sebagai sampiran atau perumpamaan dalam pantun. Biasanya terdiri dari satu baris kalimat panjang yang dibelah menjadi dua kalimat pendek.

Rangkep

Pantun rangkep memiliki kalimat penuh dan sering disebut juga dengan comboran. Pantun ini menggunakan kalimat pertama untuk menceritakan teka-tekinya, dan kalimat kedua menjawab teka-teki tersebut.

BACA JUGA  Gambar Adat untuk Undangan Pernikahan

Padinan

Pantun padinan cenderung memakai bahasa sehari-hari dan teka-teki yang sederhana, sehingga mudah ditebak oleh pendengarnya.

Edi-peni

Pantun edi-peni fokus pada pola bunyi vokal pada akhiran kalimat, yang wajib sepadan untuk membentuk teka-teki dan jawaban yang masuk akal.

Contoh Pantun Pernikahan Adat Cirebon

Berikut adalah beberapa contoh pantun yang dapat digunakan dalam pernikahan adat Cirebon:

Pantun Ucapan Selamat:

  1. Sudah rapuh batang gaharu,
    Hempas tertiup angin menderu.
    Selamat menempuh kisah baru,
    Semoga hidup semakin seru.

  2. Datang teman diajak berunding,
    Untuk membahas ilmu sihir.
    Di pelaminan kalian bersanding,
    Moga jannah jadi labuhan terakhir.

Pantun Lucu:

  1. Istana megah tertutup awan,
    Awan lenyap di atas bendungan.
    Selamat menikah untukmu kawan,
    Semoga cepat dapat momongan.

  2. Simpan liontin di atas ranting,
    Bentuknya lain agak keriting.
    Pasangan pengantin sudah bunting,
    Malam pengantin tak lagi penting.

Pantun-pantun ini tidak hanya menghibur tetapi juga mengandung harapan dan doa untuk kedua mempelai. Dalam setiap barisnya, pantun adat Cirebon menyimpan kearifan lokal yang mendalam dan nilai-nilai budaya yang patut dilestarikan.


Pantun adalah salah satu warisan budaya yang kaya akan makna dan estetika. Dalam pernikahan adat Cirebon, pantun tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan positif dan doa untuk mempelai. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang keindahan pantun dalam pernikahan adat Cirebon.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer