Kain Tapis: Warisan Budaya dan Simbol Adat Pernikahan Masyarakat Lampung

Ridho Dwi Febriyan

Kain Tapis adalah warisan budaya yang tak ternilai dari masyarakat Lampung. Kain ini tidak hanya sekedar pakaian, tetapi juga simbol penting dalam adat pernikahan dan berbagai upacara adat lainnya. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang kain Tapis, mulai dari sejarah, proses pembuatan, hingga makna simbolisnya dalam masyarakat Lampung.

Sejarah Kain Tapis

Kain Tapis memiliki sejarah yang panjang dan erat kaitannya dengan kebudayaan masyarakat Lampung. Menurut catatan sejarah, masyarakat Suku Lampung mulai menenun kain brokat atau nampan (tampan) dan kain pelepai sejak abad ke-2 Masehi. Motif yang tergambar dalam kain tersebut antara lain pohon hayat, kait, kunci, dan bangunan berisikan roh manusia, binatang, bunga melati, matahari, bintang, dan bulan.

Dengan berjalannya waktu, kain Tapis mengalami perkembangan sesuai dengan kemajuan zaman, baik dalam proses pembuatannya, motifnya, dan metode penempelan motif pada kain dasar Tapis. Agama Islam yang berkembang di Lampung juga memperkuat kerajinan kain Tapis dengan menghadirkan beragam unsur baru yang memperkaya corak, ragam, dan gaya khas dari kain Tapis itu sendiri.

Proses Pembuatan Kain Tapis

Proses pembuatan kain Tapis adalah suatu bentuk seni yang membutuhkan keterampilan tinggi dan kesabaran. Kain Tapis dibuat melalui proses penenunan benang katun dan penyulaman tradisional dari benang emas dan benang perak. Motif yang dibuat secara manual menggunakan metode sulaman tangan menjadikan kain Tapis sangat indah dan unik.

Perpaduan metode sulaman tangan dan bahan benang emas juga menjadikan motif Tapis terlihat sangat mewah dan elegan. Hampir mustahil untuk membuat tiruan kain Tapis secara massal dengan bantuan mesin karena motif Tapis dibuat dengan tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi.

BACA JUGA  Gambar Adat untuk Undangan Pernikahan

Makna Simbolis Kain Tapis dalam Adat Pernikahan

Bagi masyarakat adat Lampung, kain Tapis dianggap sebagai kain yang memiliki makna simbolis sangat tinggi. Salah satunya adalah sebagai lambang kesucian yang dapat melindungi pemakainya dari segala kotoran dari luar. Kain Tapis juga memiliki fungsi yang sakral dalam berbagai upacara adat dan keagamaan, termasuk pernikahan.

Dalam adat pernikahan, kain Tapis tidak hanya digunakan sebagai pakaian, tetapi juga sebagai simbol penghargaan dan status sosial. Motif kain Tapis yang digunakan dalam proses penikahan adat menggambarkan status sosial pemiliknya di masyarakat. Misalnya, motif Tapis Agheng, Tapis Kaca, dan Cucuk Pinggir dikenakan pada wanita atau istri tua. Sedangkan untuk prosesi pernikahan, pengantin akan menggunakan kain Tapis jenis Tapis Jung Sarat, Raja Tunggal, Dewasano, Raja Medal, Limar Sekebar, Ratu Tulang Bawang, dan Cucuk Semako.

Tabel Motif Kain Tapis dan Maknanya

Motif Kain Tapis Makna
Tapis Agheng Kedewasaan dan kebijaksanaan
Tapis Kaca Kejernihan dan transparansi
Cucuk Pinggir Keharmonisan dan keseimbangan
Tapis Jung Sarat Kekayaan dan kemakmuran
Raja Tunggal Kepemimpinan dan kekuasaan
Dewasano Kehormatan dan martabat
Raja Medal Kemenangan dan keberhasilan
Limar Sekebar Kecantikan dan keanggunan
Ratu Tulang Bawang Kebijaksanaan dan kearifan
Cucuk Semako Kekuatan dan keteguhan

Penggunaan Kain Tapis dalam Upacara Pernikahan

Dalam upacara pernikahan, kain Tapis tidak hanya dikenakan oleh pengantin, tetapi juga oleh keluarga dan tamu yang hadir. Pemilihan motif kain Tapis yang tepat sangat penting dan harus sesuai dengan status sosial dan peran masing-masing individu dalam masyarakat. Kesalahan dalam pemilihan motif dapat mengakibatkan sanksi adat.

Kain Tapis juga sering digunakan sebagai hiasan dinding atau sebagai bagian dari dekorasi pernikahan untuk menambah keindahan dan nuansa adat yang kental. Pemakaian kain Tapis dalam upacara pernikahan merupakan bentuk penghormatan terhadap tradisi dan budaya yang telah diwariskan turun-temurun.

BACA JUGA  Adat Pernikahan Suku Sunda: Tradisi Pra-Pernikahan yang Kaya Makna

Penutup

Kain Tapis Lampung adalah lebih dari sekedar kain. Ia adalah simbol kebanggaan, identitas budaya, dan warisan yang harus dilestarikan. Dalam setiap benang dan motifnya terkandung cerita, filosofi, dan makna yang mendalam bagi masyarakat Lampung, khususnya dalam adat pernikahan yang sakral. Kain Tapis bukan hanya pakaian, tetapi juga cerminan dari sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Lampung.

: Makna Tersembunyi Dari Kain Tapis Lampung
: Kain Tapis dalam Kebudayaan Masyarakat Lampung – Etnis
: Kain Tapis Lampung, Simbol Penghargaan Masyarakat Lampung

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer