Pernikahan adat Jawa merupakan salah satu tradisi pernikahan yang paling sakral dan megah di Indonesia. Dengan berbagai prosesi yang kaya akan makna dan filosofi, pernikahan adat Jawa tidak hanya menjadi momen yang mengesankan bagi kedua mempelai, tetapi juga mencerminkan nilai budaya yang mendalam. Namun, di balik kemegahan dan kekayaan tradisi tersebut, terdapat biaya yang tidak sedikit yang harus dipersiapkan oleh calon pengantin.
Prosesi dan Biaya Persiapan Pernikahan Adat Jawa
Pemasangan Tarub
Tarub adalah simbol penanda rumah pemangku hajat dalam adat Jawa. Prosesi ini melibatkan pemasangan tenda yang dihiasi dengan berbagai hiasan seperti bleketepe, rangkaian janur kuning, pisang tuwuhan, kelapa muda, dan berbagai dedaunan. Biaya yang harus dikeluarkan untuk pemasangan tarub berkisar antara Rp2 juta – Rp3 juta.
Prosesi Siraman
Siraman merupakan ritual pembersihan diri yang dilakukan satu hari sebelum hari pernikahan. Prosesi ini melibatkan air suci yang ditaburi bunga mawar, melati, dan kenanga. Biaya untuk prosesi siraman ini bisa berkisar antara Rp1,5 juta – Rp6,5 juta, tergantung kelengkapan peralatan adat yang digunakan.
Prosesi Midodareni dan Lainnya
Midodareni adalah acara yang dilakukan pada malam sebelum akad nikah, di mana calon pengantin wanita menunggu kedatangan hari pernikahannya. Biaya untuk prosesi ini dan prosesi lainnya belum termasuk dalam estimasi yang disebutkan di atas dan bisa bervariasi tergantung pada kebutuhan dan pilihan calon pengantin.
Estimasi Biaya Pernikahan Adat Jawa
Berikut adalah tabel estimasi biaya untuk pernikahan adat Jawa berdasarkan beberapa sumber:
Prosesi | Kisaran Biaya |
---|---|
Tarub | Rp2 juta – Rp3 juta |
Siraman | Rp1,5 juta – Rp6,5 juta |
Total Estimasi | Rp100 juta |
Estimasi total biaya pernikahan adat Jawa bisa mencapai Rp100 juta. Besaran biaya ini sudah termasuk sejumlah biaya lainnya, seperti sewa gedung, riasan, mahar, seserahan, dokumentasi, pemusik, dan konsumsi.
Pentingnya Persiapan Finansial
Mempersiapkan pernikahan adat Jawa membutuhkan perencanaan finansial yang matang. Pasangan calon pengantin disarankan untuk mulai menabung jauh-jauh hari sebelum pernikahan. Selain itu, mempertimbangkan asuransi atau produk keuangan lainnya yang dapat membantu dalam mempersiapkan dana pernikahan adalah langkah yang bijaksana.
Pernikahan adat Jawa tidak hanya sekedar perayaan, tetapi juga sebuah investasi untuk memulai lembaran baru dalam hidup. Oleh karena itu, persiapan yang matang, baik secara finansial maupun mental, sangatlah penting untuk mewujudkan pernikahan impian yang juga menghormati tradisi leluhur.