Adat Pernikahan Kerajaan: Sistem Stratifikasi Tertutup dan Terbuka

Ridho Dwi Febriyan

Pernikahan kerajaan merupakan sebuah peristiwa yang sarat dengan nilai tradisi dan simbolisme. Dalam konteks sistem stratifikasi sosial, pernikahan kerajaan dapat dibagi menjadi dua tipe: sistem stratifikasi tertutup dan terbuka. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai kedua sistem tersebut dalam konteks adat pernikahan kerajaan.

Sistem Stratifikasi Tertutup dalam Pernikahan Kerajaan

Stratifikasi tertutup adalah sistem di mana garis keturunan dan status sosial ditentukan sejak lahir dan tidak dapat diubah. Dalam konteks pernikahan kerajaan, sistem ini memiliki ciri khas tersendiri.

Kriteria Pemilihan Pasangan

Dalam sistem stratifikasi tertutup, pemilihan pasangan seringkali didasarkan pada garis keturunan yang murni dan status sosial yang setara atau lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kemurnian darah kerajaan dan untuk memperkuat aliansi politik.

  • Kemurnian Darah Kerajaan: Pemilihan pasangan dari kalangan kerajaan atau bangsawan lain dengan garis keturunan yang tidak tercampur dengan kelompok sosial lain.
  • Aliansi Politik: Pernikahan seringkali dijadikan alat untuk mengukuhkan aliansi antarkerajaan atau antarnegara.

Upacara Pernikahan

Upacara pernikahan dalam sistem stratifikasi tertutup biasanya bersifat eksklusif dan hanya dihadiri oleh anggota kerajaan serta bangsawan terpilih.

  • Ritual Khusus: Terdapat serangkaian ritual yang harus dilakukan yang mencerminkan tradisi dan kepercayaan kerajaan.
  • Pakaian Adat: Pengantin kerajaan mengenakan pakaian adat yang mewah dan simbolis.

Dampak Sosial

Sistem stratifikasi tertutup memiliki dampak sosial yang signifikan, termasuk:

  • Pemeliharaan Status Quo: Sistem ini membantu mempertahankan struktur sosial yang ada.
  • Pembatasan Mobilitas Sosial: Individu dari luar kalangan kerajaan memiliki sedikit hingga tidak ada kesempatan untuk memasuki lingkaran dalam kerajaan melalui pernikahan.
BACA JUGA  Budaya dalam Pernikahan Indonesia

Sistem Stratifikasi Terbuka dalam Pernikahan Kerajaan

Berbeda dengan sistem tertutup, sistem stratifikasi terbuka lebih fleksibel dalam hal pemilihan pasangan dan interaksi sosial.

Kriteria Pemilihan Pasangan

Dalam sistem terbuka, kerajaan dapat memilih pasangan dari luar lingkaran bangsawan atau kerajaan, meskipun hal ini masih jarang terjadi.

  • Cinta Sejati: Pemilihan pasangan dapat didasarkan pada cinta, bukan hanya garis keturunan atau aliansi politik.
  • Diversifikasi Genetik: Pernikahan dengan individu dari luar kerajaan dapat membawa diversifikasi genetik yang bermanfaat.

Upacara Pernikahan

Upacara pernikahan dalam sistem terbuka mungkin lebih inklusif dan dapat dihadiri oleh masyarakat umum.

  • Partisipasi Publik: Masyarakat umum dapat diundang untuk menjadi saksi dalam upacara pernikahan.
  • Transparansi Media: Upacara pernikahan seringkali disiarkan secara luas melalui media.

Dampak Sosial

Sistem stratifikasi terbuka memiliki dampak sosial yang berbeda, termasuk:

  • Mobilitas Sosial: Memberikan kesempatan bagi individu dari berbagai latar belakang untuk naik ke strata sosial yang lebih tinggi.
  • Modernisasi Tradisi: Mendorong modernisasi dan adaptasi tradisi kerajaan dengan nilai-nilai kontemporer.

Kesimpulan

Pernikahan kerajaan dengan sistem stratifikasi tertutup dan terbuka memiliki ciri khas dan dampak sosial yang berbeda. Sistem tertutup cenderung mempertahankan tradisi dan status quo, sedangkan sistem terbuka lebih mungkin untuk beradaptasi dan berubah seiring dengan perkembangan zaman. Kedua sistem ini mencerminkan kompleksitas dan dinamika dalam struktur sosial kerajaan yang terus berkembang.


Artikel ini hanya memberikan gambaran umum dan tidak mencakup semua aspek atau tradisi spesifik dari setiap kerajaan. Untuk informasi lebih lanjut, pembaca disarankan untuk melakukan penelitian lebih mendalam atau berkonsultasi dengan ahli sejarah dan budaya.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer