Adat Pernikahan Cina: Tempel Pintu untuk Lamaran

Ridho Dwi Febriyan

Pernikahan merupakan salah satu momen terpenting dalam kehidupan seseorang, dan dalam budaya Cina, adat dan tradisi memiliki peranan yang sangat signifikan. Salah satu adat yang menarik adalah prosesi "tempel pintu" yang dilakukan saat lamaran. Artikel ini akan mengulas secara detail tentang adat pernikahan Cina, khususnya prosesi tempel pintu untuk lamaran.

Prosesi Lamaran dalam Budaya Cina

Menyatakan Cinta dan Lamaran

Dalam tradisi pernikahan Tionghoa, prosesi lamaran dimulai dengan menyatakan cinta. Calon pengantin pria akan menyatakan keinginannya menikahi calon istrinya di depan keluarga calonnya. Prosesi ini tidak hanya melibatkan calon pengantin pria saja, tetapi juga seluruh keluarga dekatnya yang mendampingi untuk melamar si pujaan hati.

Pakaian dan Kehadiran
Pada prosesi awal ini, calon pengantin pria dan keluarganya harus memberikan kesan pertama yang positif. Mereka biasanya akan mengenakan pakaian terbaik untuk menunjukkan keseriusan serta penghormatan kepada keluarga calon mempelai wanita. Selain itu, kehadiran tepat waktu sangat dihargai sebagai bentuk penghargaan.

Guo Da Li: Prosesi Lamaran Utama

Prosesi lamaran atau "Guo Da Li" adalah momen penting dimana calon pengantin pria meminang pujaan hatinya. Prosesi ini melibatkan pemberian hadiah atau seserahan yang disebut "sangjit". Ada sepuluh barang yang wajib diberikan pada prosesi seserahan ini, yang melambangkan berbagai harapan dan doa baik untuk kedua mempelai.

Daftar Seserahan

  1. Nampan hantaran berwarna merah
  2. Angpau (uang susu dan uang pesta)
  3. Satu set pakaian mempelai wanita
  4. Perlengkapan mandi atau perawatan wajah dan tubuh
  5. Set perhiasan
  6. Buah-buahan berjumlah genap
  7. Lilin merah berlambang naga dan burung phoenix
BACA JUGA  Tradisi Unik Adat Pernikahan Yogyakarta

Setiap item seserahan memiliki makna tersendiri, seperti nampan hantaran merah yang melambangkan kebahagiaan dan kegembiraan, serta lilin merah yang menjadi simbol keselamatan dan perlindungan.

Tingjing: Prosesi Lamaran Tradisional

Waktu dan Tempat

Prosesi Tingjing dilakukan pada pagi atau siang hari, biasanya sekitar pukul 9 sampai 11. Hal ini karena prosesi ini umumnya akan dilanjutkan dengan acara ramah tamah atau makan siang bersama.

Peran Keluarga
Prosesi Tingjing biasanya dilakukan di rumah keluarga mempelai wanita. Keluarga mempelai pria akan datang meminang sang gadis untuk menikah dengan sang pria, tentunya dengan membawa hantaran. Di masa kini, prosesi ini sering dilaksanakan di ballroom hotel atau restoran Chinese untuk alasan kepraktisan, namun keluarga wanita tetap bertindak sebagai tuan rumah.

Penentuan Tanggal Pernikahan

Salah satu sesi penting dalam prosesi Tingjing adalah penentuan tanggal pernikahan. Tanggal ini akan ditentukan sesuai kesepakatan kedua belah pihak, termasuk menyiapkan BAZI masing-masing mempelai.

Simbolisme dalam Tingjing
Prosesi Tingjing tidak hanya tentang formalitas, tetapi juga sarat dengan simbolisme. Misalnya, pemberian kalung oleh ibu mempelai pria kepada mempelai wanita merupakan tanda pengikat dan persetujuan pinangan.

Kesimpulan

Adat pernikahan Cina sangat kaya akan ritual dan simbolisme yang mengandung makna mendalam. Prosesi tempel pintu untuk lamaran, yang mencakup menyatakan cinta, Guo Da Li, dan Tingjing, adalah contoh bagaimana tradisi ini dijalankan dengan penuh penghormatan dan harapan baik. Setiap prosesi memiliki peranannya masing-masing dalam mempersiapkan kedua mempelai untuk hari besar mereka, sekaligus mengikat kedua keluarga dalam sebuah ikatan yang harmonis.

Dengan memahami makna di balik setiap prosesi, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pernikahan bukan hanya tentang penyatuan dua individu, tetapi juga tentang bagaimana dua keluarga bersatu dalam kebahagiaan dan kemakmuran bersama.

BACA JUGA  Benda Pernikahan yang Harus Ada dalam Budaya Cina

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer