Jurnal Intervensi untuk Pernikahan Beda Budaya

Ridho Dwi Febriyan

Pernikahan beda budaya seringkali dihadapkan pada tantangan yang unik, mulai dari perbedaan nilai, tradisi, hingga cara komunikasi. Intervensi melalui pendekatan komunikasi dan adaptasi budaya menjadi kunci dalam menciptakan harmoni dalam rumah tangga multikultural. Artikel ini akan mengulas secara mendalam berbagai jurnal yang membahas intervensi dalam pernikahan beda budaya.

Komunikasi Antarbudaya dalam Pernikahan

Proses Komunikasi Antarbudaya

Komunikasi merupakan fondasi penting dalam setiap pernikahan, terutama yang melibatkan pasangan dari latar belakang budaya yang berbeda. Proses komunikasi antarbudaya memerlukan pemahaman yang mendalam tentang nilai dan norma masing-masing individu. Studi yang dilakukan oleh Caecilia Menzelthe menunjukkan bahwa pasangan Arab Alawiyyin dan Non-Arab Alawiyyin di Kampung Arab Solo, Jawa Tengah, berhasil mencapai harmoni melalui penyesuaian yang dilakukan sebelum dan selama masa pernikahan.

Hambatan dan Adaptasi Komunikasi

Hambatan komunikasi sering kali muncul akibat perbedaan budaya, adat, dan nilai yang dianut oleh masing-masing pasangan. Namun, dengan komitmen dan kesepakatan yang dibuat serta dinegosiasikan dengan komunikasi efektif, hambatan ini dapat diatasi. Keterbukaan, empati, kesadaran budaya, dan keterampilan komunikasi interpersonal yang efektif adalah kunci sukses dalam hubungan pernikahan antarbudaya.

Adaptasi Budaya dalam Pernikahan

Teori Adaptasi Budaya

Adaptasi budaya dalam pernikahan etnis Tionghoa-Jawa, misalnya, menggunakan teori Adaptasi Judee Burgon yang menjelaskan bahwa individu yang belum mengenal satu sama lain memiliki dua pola: resiprokal serta kompensasi. Teori Akomodasi Mulac H. Giles juga menekankan pentingnya strategi linguistik untuk menunjukkan kemampuan berinteraksi dengan orang yang memiliki perbedaan budaya.

BACA JUGA  Gedung Pernikahan di Tangerang untuk Adat Batak

Studi Kasus Adaptasi Budaya

Sebuah studi kasus yang dilakukan oleh Dr. Jasmadi dan tim di Kota Bandar Lampung menyoroti adaptasi budaya dalam pernikahan beda suku antara Suku Jawa dan Suku Lampung. Penelitian ini menunjukkan pentingnya penyesuaian budaya dalam membangun keharmonisan keluarga.

Kesimpulan

Pernikahan beda budaya membutuhkan usaha yang lebih dalam hal komunikasi dan adaptasi budaya. Jurnal-jurnal yang telah diulas menunjukkan bahwa dengan komunikasi yang efektif dan adaptasi budaya yang tepat, pasangan dari latar belakang yang berbeda dapat menciptakan sebuah keluarga yang harmonis. Intervensi yang dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari masing-masing pasangan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti keluarga besar dan nilai-nilai yang mereka anut.


Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer