Hubungan Pantun dengan Pernikahan Adat Melayu

Ridho Dwi Febriyan

Pantun merupakan salah satu elemen penting dalam pernikahan adat Melayu. Tradisi lisan ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana komunikasi yang mengandung nilai-nilai budaya, petuah, dan nasihat. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang hubungan pantun dengan pernikahan adat Melayu.

Pantun dalam Prosesi Pernikahan

Pantun digunakan dalam berbagai tahapan prosesi pernikahan adat Melayu, mulai dari merisik, meminang, hingga akad nikah dan bersanding. Setiap tahapan memiliki pantun yang sesuai, yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga sebagai media komunikasi yang sarat dengan simbol dan makna.

Merisik dan Meminang

Dalam prosesi merisik dan meminang, pantun digunakan untuk menyampaikan maksud dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Pantun-pantun ini biasanya berisi pujian dan ungkapan hati yang disampaikan dengan halus dan beretika.

Akad Nikah dan Bersanding

Pada saat akad nikah, pantun sering diucapkan oleh penghulu atau orang yang memimpin upacara sebagai doa dan harapan baik untuk pasangan pengantin. Sementara itu, dalam prosesi bersanding, pantun menjadi bagian dari dialog antara kedua belah pihak, menciptakan suasana yang meriah dan penuh makna.

Fungsi Pantun dalam Pernikahan Adat

Berbalas pantun tidak hanya sekedar tradisi, tetapi juga memiliki fungsi yang mendalam dalam konteks pernikahan adat Melayu.

Sebagai Sarana Komunikasi

Pantun menjadi jembatan komunikasi antara kedua belah pihak keluarga. Melalui pantun, pesan dan maksud disampaikan dengan cara yang sopan dan estetis.

Sebagai Media Hiburan dan Seni Pertunjukan

Pantun juga berperan sebagai hiburan dalam pesta pernikahan. Dengan adanya pantun, suasana menjadi lebih hidup dan meriah.

BACA JUGA  Jasa Upacara Adat Jawa untuk Pernikahan di Karawang

Mencerminkan Identitas Budaya

Pantun mencerminkan kekayaan budaya Melayu. Melalui pantun, nilai-nilai budaya, tradisi, dan identitas suku Melayu dipertahankan dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Kesimpulan

Pantun adalah bagian tak terpisahkan dari pernikahan adat Melayu. Fungsinya yang beragam menjadikan pantun lebih dari sekadar puisi; ia adalah sarana komunikasi, hiburan, dan pemeliharaan identitas budaya. Pantun dalam pernikahan adat Melayu bukan hanya memeriahkan acara, tetapi juga mengandung makna yang mendalam dan menghubungkan masa lalu dengan masa kini dalam setiap baitnya.


Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer