Seloko Adat Jambi dalam Pernikahan

Ridho Dwi Febriyan

Seloko adat Jambi merupakan salah satu warisan budaya yang kaya akan nilai dan filosofi. Dalam konteks pernikahan, seloko tidak hanya berfungsi sebagai hiasan kata, tetapi juga sebagai sarana komunikasi yang mengandung nasehat dan petuah bagi pengantin baru.

Pengertian Seloko Adat Jambi

Seloko adalah bentuk tradisi lisan masyarakat Jambi yang diwariskan secara turun-temurun. Dalam prosesi upacara adat, khususnya pernikahan, seloko menjadi bagian penting yang mencerminkan kearifan lokal.

Fungsi dan Peranan Seloko dalam Pernikahan

Seloko memiliki peranan penting dalam prosesi pernikahan adat Jambi. Ia berfungsi sebagai:

  1. Media Komunikasi: Seloko digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan nasehat kepada pengantin dan keluarga.
  2. Pelestarian Budaya: Melalui seloko, tradisi dan nilai-nilai adat diwariskan dari generasi ke generasi.

Prosesi Pernikahan Adat Jambi dengan Seloko

Masa Perkenalan dan Peminangan

Prosesi pernikahan adat Jambi dimulai dari masa perkenalan yang seringkali diisi dengan berusik sirih dan begurau pinang. Ini adalah pertemuan antara laki-laki dan perempuan yang biasanya terjadi di tempat keramaian atau kegiatan masyarakat.

Tegak Batuik Duduk Bertanyo adalah tahapan dimana pihak laki-laki memastikan bahwa pihak perempuan belum memiliki ikatan dengan laki-laki lain. Setelah itu, tando (tanda) disepakati dan diletakkan sebagai simbol kesepakatan.

Akad Nikah dan Serah Terima Pengantin

Pada hari pelaksanaan akad nikah, seloko digunakan dalam komunikasi antara nenek mamak pihak laki-laki dan perempuan. Ini merupakan kewajiban hukum syara yang dijalankan dengan penuh makna.

BACA JUGA  Baju Pengantin Adat Sunda: Warisan Budaya yang Memesona

Ulur Antar Serah Terima Pengantin adalah prosesi ketika nenek mamak pihak perempuan menjemput pengantin laki-laki sebelum diarak dan duduk bersanding dengan pengantin perempuan.

Estetika Seloko dalam Pernikahan

Seloko dalam pernikahan adat Jambi tidak hanya diucapkan, tetapi juga dipertunjukkan dengan estetika yang tinggi. Ini mencerminkan keindahan sastra lisan Melayu Jambi yang kaya akan pesan moral.

Contoh Seloko dalam Pernikahan Adat Jambi

Berikut adalah beberapa contoh seloko yang sering digunakan dalam pernikahan adat Jambi:

  • Seloko Penjemputan: Digunakan saat menjemput pengantin laki-laki ke rumah pengantin perempuan.
  • Seloko Akad Nikah: Diucapkan saat prosesi akad nikah sebagai doa dan harapan untuk pengantin baru.

Kesimpulan

Seloko adat Jambi dalam pernikahan bukan hanya sekedar pantun, tetapi juga sarana penting dalam menjaga dan melestarikan budaya. Melalui seloko, nilai-nilai luhur dan nasehat bijak disampaikan kepada pengantin baru untuk menjadi pedoman dalam membangun rumah tangga.


Seloko adat Jambi adalah warisan budaya yang tak ternilai, yang mengandung kebijaksanaan dan keindahan dalam setiap katanya. Dalam pernikahan, seloko menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan, mengingatkan kita pada pentingnya mempertahankan identitas budaya dalam setiap langkah kehidupan.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer