Pernikahan adat Palembang merupakan salah satu tradisi pernikahan yang kaya akan nilai dan filosofi. Dalam pernikahan adat ini, terdapat berbagai jenis hantaran yang memiliki makna mendalam dan melambangkan harapan baik untuk pasangan pengantin. Artikel ini akan membahas secara detail tentang paket hantaran pernikahan adat Palembang.
Madik dan Menyengguk
Madik adalah proses pendekatan atau penyelidikan sang gadis oleh utusan keluarga dari pihak laki-laki. Tujuan madik adalah untuk mengetahui asal-usul, silsilah keluarga, dan status sang gadis.
Menyengguk adalah tahap selanjutnya setelah madik, yang berarti memasang ‘pagar’ agar gadis tersebut tidak bisa diganggu oleh pihak lain. Pada tahap ini, keluarga laki-laki akan mengirimkan utusan ke rumah sang gadis dengan membawa tenong atau sangkek yang berisi makanan dan bahan-bahan lainnya.
Isi Hantaran Madik dan Menyengguk
Hantaran pada tahap madik dan menyengguk biasanya berupa:
- Telur
- Terigu
- Mentega
- Bahan makanan lainnya
Hantaran ini disusun dalam tenong atau sangkek yang dibungkus kain batik bersulam benang emas.
Berasan dan Mutuske Kato
Berikutnya adalah tahap berasan, yang merupakan musyawarah antara kedua keluarga besar calon mempelai. Pada tahap ini, akan diputuskan persyaratan pernikahan, baik secara adat maupun agama.
Mutuske Kato adalah tahap di mana kedua keluarga membuat keputusan terkait hari pernikahan dan prosesi adat setelahnya. Keluarga laki-laki akan membawa tujuh tenong berisi:
- Gula pasir
- Tepung terigu
- Telur itik
- Emping
- Pisang
- Buah-buahan
Isi Hantaran Berasan dan Mutuske Kato
Hantaran pada tahap berasan dan Mutuske Kato meliputi:
- Gula pasir: Melambangkan kehidupan yang manis.
- Tepung terigu: Melambangkan kehidupan yang berkecukupan.
- Telur itik: Melambangkan kesuburan dan kelimpahan.
- Emping: Melambangkan kehidupan yang tidak mudah pecah atau hancur.
- Pisang dan buah-buahan: Melambangkan keharmonisan dan kesegaran dalam rumah tangga.
Adat Berangkat dan Persyaratan Lainnya
Adat Berangkat Tigo Turun, Adat Berangkat Duo Penyeneng, Adat Berangkat Adat Mudo, Adat Tebas, dan Adat Buntel Kadut adalah beberapa prosesi yang memiliki persyaratan khusus.
Persyaratan Adat Berangkat
- Adat Berangkat Tigo Turun: Memerlukan selendang songket lepus, baju kurung songket tabor, dan kain songket pulir.
- Adat Tebas: Semua persyaratan dikompensasikan dalam bentuk uang.
- Adat Buntel Kadut: Pihak laki-laki harus memberikan sejumlah uang yang telah disepakati bersama pihak perempuan.
Kesimpulan
Paket hantaran pernikahan adat Palembang adalah serangkaian benda yang memiliki makna filosofis dan melambangkan harapan baik untuk pasangan pengantin. Setiap tahap dalam prosesi pernikahan memiliki hantaran khusus yang mencerminkan nilai-nilai adat dan budaya Palembang. Dengan memahami makna di balik setiap hantaran, kita dapat lebih menghargai kekayaan tradisi pernikahan adat Palembang.
Demikianlah ulasan mendetail mengenai paket hantaran pernikahan adat Palembang. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda yang sedang mempersiapkan pernikahan adat Palembang.