Pernikahan adat Jawa dikenal dengan serangkaian prosesi yang sarat akan makna dan filosofi. Salah satu bagian penting dalam pernikahan adat Jawa adalah seserahan. Seserahan adalah simbol dari tanggung jawab seorang suami untuk memberikan nafkah lahir batin kepada calon istrinya. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang seserahan dalam pernikahan adat Jawa, meliputi jumlah, jenis, serta makna di balik setiap item yang diserahkan.
Jumlah dan Jenis Seserahan
Dalam tradisi pernikahan Jawa, jumlah dan jenis seserahan bisa beragam tergantung pada adat setempat dan kesepakatan kedua belah pihak. Namun, ada beberapa item yang umumnya menjadi bagian dari seserahan.
Pakaian dan Aksesoris
Pakaian dan aksesoris menjadi bagian penting dalam seserahan karena melambangkan kesiapan mempelai pria dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sang istri.
- Peralatan Sholat: Khusus bagi umat Muslim, peralatan sholat seperti mukena, sajadah, dan Al-Qur’an menjadi simbol tanggung jawab suami dalam membimbing istrinya untuk taat beribadah.
- Perhiasan: Perhiasan yang diberikan menandakan harapan agar sang istri dapat menjadi sinar dalam keluarga.
- Busana Pesta atau Kain Batik: Busana pesta dan kain batik beserta kebaya melambangkan tanggung jawab pasangan dalam menjaga privasi rumah tangga.
Barang-Barang Kebutuhan Rumah Tangga
Barang-barang kebutuhan rumah tangga dalam seserahan menunjukkan kesiapan mempelai pria dalam membangun dan mengisi rumah tangga.
- Alas Kaki: Alas kaki yang diserahkan melambangkan langkah awal mempelai wanita dalam menjalani kehidupan baru.
- Seperangkat Makeup dan Perlengkapan Merawat Diri: Ini menunjukkan perhatian suami terhadap penampilan dan perawatan diri sang istri.
- Tas dan Cermin: Tas dan cermin dalam seserahan melambangkan kebutuhan akan penampilan dan perawatan diri yang baik.
Makanan dan Bahan Hasil Bumi
Makanan dan bahan hasil bumi yang diserahkan memiliki makna tersendiri dalam pernikahan adat Jawa.
- Wajik dan Jadah: Makanan berbahan dasar ketan ini melambangkan harapan agar hubungan suami istri selalu lengket dan erat.
- Bahan Hasil Bumi: Berbagai macam hasil bumi yang diserahkan melambangkan harapan akan kemakmuran dan kesejahteraan bagi pasangan pengantin.
Makna Filosofis Seserahan
Setiap item seserahan dalam pernikahan adat Jawa tidak hanya berfungsi sebagai barang bawaan, tetapi juga mengandung makna filosofis yang mendalam.
Simbol Tanggung Jawab dan Kasih Sayang
Seserahan merupakan wujud nyata dari tanggung jawab mempelai pria terhadap calon istrinya. Ini mencakup pemenuhan kebutuhan lahir dan batin, serta pembimbingan dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
Harapan dan Doa
Setiap barang yang diserahkan juga mengandung doa dan harapan untuk kehidupan yang harmonis, sejahtera, dan penuh kasih sayang. Misalnya, suruh ayu atau daun sirih yang diserahkan bermakna sebagai doa keselamatan dalam mengarungi kehidupan berumah tangga.
Penutup
Tradisi seserahan dalam pernikahan adat Jawa adalah salah satu bukti kekayaan budaya dan filosofi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Melalui seserahan, kita dapat melihat bagaimana nilai-nilai luhur seperti tanggung jawab, kasih sayang, dan harapan, dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Seserahan bukan sekadar prosesi, melainkan sebuah ikatan sakral yang mengawali pembentukan sebuah keluarga baru dalam nuansa adat yang kaya makna.