Pernikahan adat Melayu merupakan salah satu tradisi pernikahan yang paling kaya akan simbolisme dan prosesi. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang setiap tahapan acara nikah adat Melayu, yang tidak hanya sekedar upacara, tetapi juga representasi dari nilai-nilai budaya, kehormatan keluarga, dan harapan untuk masa depan pengantin.
Merisik: Langkah Awal Menjalin Ikatan
Merisik adalah tahap awal dalam pernikahan adat Melayu, di mana keluarga calon pengantin pria mengirimkan perwakilan untuk ‘menyelidiki’ calon pengantin wanita. Proses ini melibatkan observasi terhadap latar belakang dan perilaku calon pengantin wanita untuk memastikan kesesuaian dengan nilai-nilai keluarga pengantin pria.
Tahapan Merisik:
- Perwakilan keluarga pengantin pria, biasanya seorang wanita paruh baya atau orang yang dihormati, berkunjung ke rumah calon pengantin wanita.
- Perwakilan tersebut mengamati dan menilai calon pengantin wanita dari berbagai aspek, termasuk agama, adat istiadat, dan tata krama.
Meminang: Mengungkapkan Niat untuk Bersatu
Setelah merisik, tahap selanjutnya adalah meminang. Keluarga pengantin pria akan melakukan musyawarah internal untuk menentukan waktu yang tepat untuk melamar. Kemudian, mereka mengutus perwakilan untuk menyampaikan niat melamar kepada keluarga calon pengantin wanita.
Proses Meminang:
- Keluarga pengantin pria menentukan tanggal dan waktu untuk melamar.
- Rombongan dari keluarga pengantin pria berkunjung ke kediaman calon pengantin wanita untuk menyampaikan niat melamar.
Mengantar Tanda: Simbol Penerimaan dan Persetujuan
Apabila lamaran diterima, keluarga pengantin pria akan mengantar tanda sebagai simbol penerimaan dan persetujuan. Proses ini biasanya dilakukan beberapa hari setelah peminangan.
Ritual Mengantar Tanda:
- Keluarga pengantin pria membawa tepak sirih, cincin, dan bunga rampai sebagai tanda.
- Rombongan keluarga pengantin pria mengunjungi keluarga pengantin wanita untuk menyerahkan tanda tersebut.
Berinai: Upacara Pemberian Tanda Inai
Berinai adalah upacara pemberian tanda berupa inai pada pengantin yang merupakan bagian penting dalam adat perkawinan Melayu. Upacara ini biasanya diadakan tiga malam berturut-turut dan terbagi menjadi tiga upacara: berinai kecil, berinai colek, dan berinai besar.
Tahapan Berinai:
- Berinai Kecil: Upacara pertama yang melibatkan keluarga dekat pengantin.
- Berinai Colek: Upacara kedua yang melibatkan teman-teman pengantin.
- Berinai Besar: Upacara ketiga dan terakhir yang merupakan puncak dari rangkaian berinai.
Akad Nikah: Ikrar Suci Mengikat Janji
Akad nikah adalah prosesi sakral di mana kedua mempelai mengucapkan ikrar pernikahan di hadapan penghulu dan saksi-saksi. Prosesi ini menandai sahnya pernikahan secara hukum dan agama.
Prosesi Akad Nikah:
- Penghulu membacakan khutbah nikah dan memimpin prosesi akad.
- Mempelai pria mengucapkan ijab kabul dan mempelai wanita memberikan jawaban.
Bersanding: Puncak Perayaan Pernikahan
Bersanding adalah puncak dari perayaan pernikahan, di mana pengantin duduk bersama di pelaminan dan menerima ucapan selamat dari keluarga dan tamu yang hadir.
Ritual Bersanding:
- Pengantin mengenakan pakaian adat Melayu yang megah.
- Keluarga dan tamu memberikan doa dan ucapan selamat kepada pengantin.
Pernikahan adat Melayu adalah rangkaian prosesi yang tidak hanya mengikat dua insan dalam pernikahan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan melestarikan warisan budaya. Setiap tahapan memiliki makna mendalam dan mencerminkan harapan serta doa untuk kebahagiaan pengantin.
: Bridestory – Prosesi Pernikahan Adat Suku Melayu
: Wedding Market – Prosesi Pernikahan Adat Melayu Riau
: Pantauriau – Tahapan Pernikahan Adat Melayu
: Budaya Melayu Riau – Berinai