Ronce Melati Adat Jawa untuk Akad Nikah

Ridho Dwi Febriyan

Ronce melati merupakan salah satu elemen penting dalam pernikahan adat Jawa. Tak hanya sebagai hiasan, ronce melati juga mengandung filosofi mendalam yang berkaitan dengan harapan dan doa bagi kedua mempelai.

Filosofi Ronce Melati

Ronce melati tidak sekadar dekorasi, melainkan simbol kesucian, keagungan, dan ketulusan. Bunga melati yang putih dan wanginya yang semerbak melambangkan keindahan dalam kesederhanaan dan kerendahan hati.

Sejarah dan Makna

Pada masa Kesultanan Demak, kisah Arya Penangsang yang terluka parah dan melingkarkan ususnya pada warangka keris menjadi asal-usul pemakaian ronce melati pada mempelai laki-laki. Rangkaian melati yang diletakkan melingkar pada warangka keris menyerupai usus, sehingga disebut roncean usus-usus. Untuk mempelai wanita, ronce melati biasanya berbentuk tibo dodo, yaitu tiga untaian melati yang menjulur sampai ke pinggang, melambangkan kesucian dan keutuhan.

Kegunaan dalam Upacara

Ronce melati digunakan dalam berbagai tahapan upacara pernikahan adat Jawa, mulai dari acara siraman, hari H pernikahan, hingga dekorasi. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada mempelai, tetapi juga pada dekorasi ruangan dan sesajen.

Jenis dan Penggunaan Ronce Melati

Ada berbagai jenis ronce melati yang digunakan dalam pernikahan adat Jawa, masing-masing dengan bentuk dan makna yang berbeda.

Untuk Mempelai Wanita

  • Tibo Dodo: Ronce bunga melati kuncup yang menjuntai dari kepala hingga pinggang. Pada ujungnya terdapat untaian bunga gading yang masih kuncup.
  • Sintingan: Ronce melati dengan rangkaian ‘bawang sebungkul’ yang disematkan pada konde bagian kiri tepat di belakang telinga dan panjangnya hanya sampai pundak.
  • Melok: Bunga melati yang dirangkai berbentuk bulat dan disematkan pada Tibo Dodo. Bagian tengahnya bisa diisi dengan bunga mawar atau bunga lain sesuai keinginan pengantin.
BACA JUGA  Tata Cara Adat Istiadat Jawa dalam Persiapan Pernikahan

Untuk Mempelai Pria

  • Roncean Usus-usus: Rangkaian melati yang diletakkan melingkar pada warangka keris, menyerupai usus. Ini melambangkan hubungan yang erat dan kelanggengan pernikahan.

Tabel Informasi Ronce Melati

Jenis Ronce Melati Deskripsi Penggunaan
Tibo Dodo Ronce bunga melati kuncup yang menjuntai panjang Mempelai Wanita
Sintingan Ronce melati dengan rangkaian ‘bawang sebungkul’ Mempelai Wanita
Melok Bunga melati berbentuk bulat disematkan pada Tibo Dodo Mempelai Wanita
Roncean Usus-usus Rangkaian melati melingkar pada warangka keris Mempelai Pria

Kesimpulan

Ronce melati bukan hanya hiasan, tetapi juga pembawa filosofi yang mendalam dalam pernikahan adat Jawa. Setiap jenis dan bentuk ronce melati memiliki makna tersendiri yang menguatkan ikatan suci antara dua insan yang berjanji untuk bersama dalam suka dan duka. Penggunaan ronce melati dalam pernikahan adat Jawa merupakan tradisi yang kaya akan nilai dan estetika, sekaligus menjadi doa dan harapan bagi kedua mempelai untuk memiliki rumah tangga yang harmonis dan abadi.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer