Nikah adat Banjarmasin merupakan salah satu tradisi pernikahan yang kaya akan nilai dan filosofi. Setiap prosesi yang dilakukan tidak hanya sekedar ritual, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang kehidupan berumah tangga yang akan dijalani oleh kedua mempelai. Berikut ini adalah ulasan komprehensif mengenai persiapan yang harus dilakukan untuk melangsungkan nikah adat Banjarmasin.
Basuluh: Mencari Informasi Calon Pengantin
Basuluh adalah tahap awal dalam rangkaian pernikahan adat Banjar, di mana pihak pengantin pria akan ‘menyelidiki’ latar belakang dan status si gadis secara diam-diam. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa calon pengantin perempuan memiliki latar belakang yang baik dan sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh pengantin pria dan keluarganya.
Persiapan Basuluh
- Pengumpulan Informasi: Keluarga pengantin pria akan mengumpulkan informasi tentang calon pengantin wanita, termasuk latar belakang keluarga, pendidikan, dan sifat pribadi.
- Pemilihan Parhata: Parhata atau pemuka adat yang akan bertugas dalam prosesi ini harus dipilih dengan bijak karena mereka akan menjadi perwakilan keluarga pengantin pria.
Filosofi Basuluh
- Keharusan Tradisi: Basuluh dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi dan untuk memastikan bahwa pernikahan dilakukan atas dasar informasi yang benar dan jelas.
- Simbol Kepercayaan: Prosesi ini juga menjadi simbol kepercayaan antara kedua belah pihak yang akan menjalin hubungan keluarga.
Batakun: Dialog Terbuka Antara Dua Keluarga
Batakun adalah tahap di mana kedua keluarga calon pengantin saling menggali informasi secara terbuka. Tahap ini sangat krusial karena menjadi dasar dari kesepakatan dan kecocokan antara kedua keluarga.
Persiapan Batakun
- Pertemuan Keluarga: Keluarga pengantin pria dan wanita akan bertemu untuk saling berdialog dan bertukar informasi.
- Pemilihan Tempat dan Waktu: Tempat dan waktu pertemuan harus disepakati bersama, memastikan privasi dan kenyamanan kedua belah pihak.
Filosofi Batakun
- Pembukaan Jalan: Batakun menjadi pembuka jalan bagi kedua belah pihak untuk saling mengenal dan memahami.
- Penguatan Ikatan: Prosesi ini juga menguatkan ikatan dan kesepakatan antara kedua keluarga yang akan bersatu.
Badatang: Prosesi Lamaran
Badatang melambangkan keseriusan calon pengantin pria dalam meminang calon mempelai wanita. Prosesi ini diawali dengan kedatangan keluarga calon pengantin pria beserta rombongan ke rumah calon mempelai wanita.
Persiapan Badatang
- Jujuran: Keluarga pengantin pria membawa hantaran adat Banjar yang dikenal sebagai jujuran, yang berisi makanan, pakaian, perhiasan, dan kebutuhan lainnya.
- Berbalas Pantun: Acara ini juga diisi dengan berbalas pantun berbahasa Banjar untuk mencairkan suasana.
Filosofi Badatang
- Simbol Penghormatan: Hantaran yang dibawa merupakan simbol penghormatan dan rasa cinta kepada calon mempelai wanita.
- Pengikatan Janji: Prosesi ini juga menjadi momen pengikatan janji antara kedua belah pihak.
Kesimpulan
Persiapan nikah adat Banjarmasin memerlukan perhatian terhadap detail dan pemahaman mendalam akan tradisi. Setiap tahapan tidak hanya merupakan serangkaian prosesi, tetapi juga sarana untuk memperkuat hubungan antara kedua keluarga dan memastikan bahwa pernikahan yang akan dijalani dibangun di atas dasar yang kokoh dan penuh makna.